REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Presiden Barack Obama akhirnya bertemu dengan Presiden Rodrigo Duterte, Rabu (7/9). Meski pertemuan tersebut terjadi dengan sangat singkat dan hanya bisa disebut papasan.
Pejabat Filipina yang ikut dalam rombongan ke Laos mengatakan Duterte 'sangat bahagia' pertemuan itu bisa terjadi. Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin negara berdiskusi singkat saat sebelum acara gala dinner KTT ASEAN.
"Mereka adalah dua orang terakhir yang meninggalkan ruangan," kata Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay yang pergi bersama Duterte seperti dikutip BBC. Ia mengatakan, keduanya mengobrol selama dua menit dan berjabat tangan.
Wakil presiden Alan Cayetano menggambarkan atmosfir pertemuan singkat itu cukup hangat. Namun Menurut pejabat Gedung Putih keduanya tidak membicarakan hal-hal substantif. Mereka hanya saling menyapa.
Obama dan Duterte tetap masuk ruang makan secara terpisah. Keduanya tidak berinteraksi lagi saat acara yang berlangsung selama satu jam 20 menit itu.
Bagi jurnalis yang meliput acara, interaksi keduanya menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Entah itu duduk di meja makan yang sama atau sekedar berjabat tangan. Namun itu tidak pernah terjadi. Meja makan keduanya bahkan cukup jauh untuk bisa bersinggungan.
Baca juga, Duterte Menyesal Hina Obama.
Saat sesi foto pun, Obama dan Duterte terhalang oleh dua pemimpin negara ASEAN lainnya. Duterte asik berbincang dengan Perdana Menteri Rusia, Dmitri A. Medvedev sejak acara makan malam. Keduanya juga bersulang gelas wine.
Sementara Obama asik bersenda gurau dengan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei. Keduanya tampak tertawa-tawa lepas. Tidak tampak upaya saling mendekat satu sama lain antara Obama dengan Duterte hingga akhir KTT.
Hubungan Obama dan Duterte canggung dalam beberapa waktu terakhir. Ini setelah Duterte menyebut Obama 'Son of b..ch". Obama pun membatalkan rencana pertemuannya dengan Duterte.