Kamis 08 Sep 2016 23:20 WIB

Laos Serahkan Posisi Ketua ASEAN 2017 kepada Filipina

Red: Ilham
PM Laos Thongloun Sisoulith (kanan) menyerahkan palu kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam penutupan ASEAN Summit di National Convention Center, Vientiane, Laos, Kamis (8/9).
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
PM Laos Thongloun Sisoulith (kanan) menyerahkan palu kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam penutupan ASEAN Summit di National Convention Center, Vientiane, Laos, Kamis (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Laos menyerahkan posisi Ketua ASEAN untuk periode 2017 kepada Filipina dalam penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-28 dan KTT Terkait ASEAN ke-29. Acara serah terima tersebut dilakukan Ketua ASEAN 2016 Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith kepada Presiden Filipina Rodrigo Guterte di aula utama National Convention Center (NCC) Vientiane, Laos, Kamis (8/9).

Diwawancarai setelah penutupan KTT, Duta Besar untuk Perwakilan Tetap RI di ASEAN, Rahmat Pramono mengatakan, Keketuaan Filipina di ASEAN akan mulai efektif per 1 Januari 2017. Indonesia mengapresiasi upaya yang dilakukan Laos dalam keketuaannya, termasuk dalam penyelenggaraan KTT 2016.

"Kita tahu Laos menerima tekanan dari beberapa negara, namun pada akhirnya kita tetap dapat mempertahankan sentralitas dan kesatuan ASEAN," kata dia.

Dalam penutupan tersebut, PM Sisoulith juga menyampaikan Laporan Ketua ASEAN yang secara garis besar merupakan rangkuman capaian yang diperoleh selama KTT ASEAN Ke-28 dan KTT Terkait ASEAN Ke-29 di Laos, 6-8 September 2016. Presiden Jokowi tidak dapat menghadiri acara penutupan KTT ASEAN 2016 karena pesawat kepresidenan Indonesia dijadwalkan lepas landas menuju Jakarta pada pukul 17.00 waktu setempat.

Kepulangan Presiden Jokowi ke Jakarta yang lebih awal karena ada perubahan jadwal untuk menyesuaikan kedatangan Presiden Rodrigo Duterte ke Jakarta. Pertemuan terakhir yang dihadiri Presiden Jokowi sebelum meninggalkan NCC adalah peresmian Pernyataan Bersama Pemimpin ASEAN dan Enam Negara Mitra (Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru) tentang Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement