Jumat 09 Sep 2016 18:13 WIB

Nuklir Korut Semakin Canggih dan Mengancam

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, Korea Utara pada Jumat (9/9) telah melakukan uji coba nuklir kelima sejak percobaan pertamanya di 2006. Bom ini diyakini sebagai bom nuklir terbesar yang pernah diciptakan ilmuwan Korea Utara, dengan daya ledak sebesar 10 kiloton.

Seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Korea Utara tercatat telah melakukan uji coba nuklir selama lima kali. Uji coba nuklir pertama dilakukan pada Oktober 2006, dengan kekuatan kurang dari satu kiloton.

Korea Utara terus mengembangkan teknologinya. Hingga pada percobaan kedua yang dilakukan pada Juni 2009, bom nuklir buatan ilmuwannya diperkirakan berkekuatan sekitar dua hingga tujuh kiloton.

Pada Februari 2013 Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklir, dan menyatakan akan membuat bom yang kecil dan lebih ringan dari sebelumnya, tetapi dengan kekuatan lebih besar.

Uji coba keempat dilakukan pada awal 2016, dan memiliki daya sebesar 6 kiloton. Pyongyang mengklaim bom ini sebagai miniatur bom hidrogen yang dapat menghasilkan ledakan lebih kuat daripada perangkat nuklir lainnya.

Tetapi para ilmuwan, dilansir dari Channel News Asia, mengatakan hasil ledakan sekitar enam kiloton itu masih mirip dengan uji coba nuklir Korea Utara ketiga pada 2013. Ilmuwan ini berpendapat, bom ini masih terlalu rendah untuk perangkat termonuklir.

Baca juga, Korut Kembali Lakukan Uji Coba Nuklir, Korsel dan Jepang 'Goyang.'

Belum setahun setelah percobaan keempatnya, Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklirnya pada 9 September 2016 pukul 09.00 waktu setempat. Ledakan itu memicu aktivitas seismik sebesar 5.3 magnitude di sekitar situs uji coba nuklir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement