Ahad 11 Sep 2016 10:50 WIB

Korban Air Keras Jadi Model New York Fashion Week

Rep: Sri Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Model korban penyiraman air keras Reshma Quereshi berjalan di panggung NYFW.
Foto: Reuters
Model korban penyiraman air keras Reshma Quereshi berjalan di panggung NYFW.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dua tahun lalu, Reshma Quereshi terkena air keras di wajahnya saat berangkat sekolah di India. Ketika itu, ia masih berusia 17 tahun. 

Kecacatan yang ditimbulkan dari insiden tersebut tak berarti membuat Quereshi menutup diri. Ia menyambut tawaran tampil di New York Fashion Week dengan suka cita.

Kamis (8/9) lalu, ia melenggang dengan percaya diri di atas catwalk New York Fashion Week. 

USA Today menyebutkan, Quereshi tak dapat menahan air mata saat mendapati kabar akan dibawa ke Amerika pada ajang New York Fashion Week. Itu adalah kali pertama ia keluar dari India. 

"Saya tidak percaya akan mengalami hal seperti ini," ujar dia kepada Reuters

Kehadirannya di panggung fashion show FTL Moda disambut tepuk tangan riuh para penonton. Pimpinan FTL mengatakan, orang seperti Quereshi perlu mendapatkan ruang di tengah-tengah masyarakat. 

Hingga berita tersebut diturunkan ada sekitar 1.000 orang di India menjadi korban serangan air keras setiap tahun. Quereshi menyatakan, masyarakat perlu mengetahui cerita kehidupan para korban serangan air keras dan bagaimana mereka bisa hidup normal. 

Menurut the Independent, Quereshi ditangkap oleh beberapa pria saat berangkat sekolah. Di antara mereka, ada kakak iparnya yang menuangkan air keras padanya. Cairan itu mengenai kulit dan matanya. Gadis remaja ini kehilangan sebelah matanya karena peristiwa tersebut. 

Ia pernah mencoba bunuh diri. Namun, kini Quereshi aktif dalam gerakan nirlaba Make Love Not Scars untuk melawan serangan air keras. Video yang menampilkan cerita kehidupannya telah dilihat oleh 1,3 juta orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement