Senin 12 Sep 2016 03:10 WIB

Komandan Polisi Senior Afghanistan Tewas dalam Serangan Bom

Rep: Puti Almas/ Red: Israr Itah
Polisi membersihkan daerah bekas ledakan bom bunuh diri di Afghanistan.
Foto: AP Photo/Rahmat Gul
Polisi membersihkan daerah bekas ledakan bom bunuh diri di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang komandan polisi senior Afghanistan Zelawar Zahid tewas dalam serangan bom, Ahad (11/9). Ia terkena bom yang dilemparkan di pinggir jalan, dekat dengan sebuah pos pemeriksaan di distrik Hesarak. 

Kematian Zahid menambah daftar korban dari perwira senior Afghanistan yang tewas akibat serangan dalam beberapa hari terakhir. Diduga, serangkaian serangan bom dilakukan oleh Taliban. 

Pekan lalu, seorang jenderal militer dan dua komandan senior polisi tewas akibar serangan bom bunuh diri. Saat itu, serangan dilakukan di kantor Kementerian Pertahanan Afghanistan.

Dalam sebuah cicitan di jejaring sosial Twitter, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku berada di balik serangan tersebut.

Lebih dari 1.000 anggota polisi dan tentara Afghanistan dikerahkan dalam operasi senjata di distrik Heserak sejak pekan lalu. Operasi ini diklaim mencegah beberapa serangan bom yang diletakkan di pinggir jalan. Selain itu, ada sekitar 80 senjata diduga milik kelompok militan disita. 

Dalam beberapa bulan terakhir, operasi juga difokuskan di Nangarhar, wilayah perbatasan negara dengan Pakistan. Di wilayah itu, Taliban dikenal memiliki kekuasaan serta basis dari cabang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afghanistan.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement