REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan Israel telah melakukan pembersihan etnik. Ini merupakan serangan balik dari Abbas setelah sehari sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tudingan serupa kepada Palestina.
Pernyataan pembersihan etnis Yahudi oleh Palestina disampaikan Netanyahu dalam bantahan atas kritik pembangunan permukiman Israel di Palestina. Netanyahu menuding Palestina hendak mendirikan negara tanpa Yahudi. Pernyataan Netanyahu ini justru mendapat kecaman dari Amerika Serikat (AS).
Arab News, Selasa (13/9) melansir, pada malam menjelang Idul Adha, Ahad (11/9), Abbas mengatakan tudingan Netanyahu itu pertanda Israel tidak berniat melanjutkan pembicaraan damai.
"Mereka melakukan hal bertolak belakang dengan terus membangun permukiman, pelanggaran atas tempat-tempat suci, pembersihan etnik, dan pembunuhan yang disengaja," ungkap Abbas seperti dikutip kantor berita Palestina, WAFA.
Dalam kesempatan itu, Abbas juga menekankan ia sudah bersedia menemui Netanyahu di Rusia bersama Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan memediasi kedua pihak.
Menggunakan frase pembersihan etnik, Kementerian Luar Negeri AS menilai pernyataan Netanyahu itu tidak pantas. "Kami sangat tidak sepakat dengan karakterisasi atas mereka yang menentang pembangunan permukiman atau memandang itu sebagai ganjalan perdamaian lalu disebut membersihkan etnis Yahudi dari Tepi Barat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Elizabeth Trudeau.