Selasa 13 Sep 2016 18:25 WIB

Tim Kampanye akan Rilis Data Medis Clinton

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Calon presiden AS Hillary Clinton melambaikan tangan saat keluar dari apartemen putrinya, Ahad (11/9) di New York. Sebelumnya dia meninggakan peringatan 9/11 lebih awal.
Foto: AP Photo/Craig Ruttle
Calon presiden AS Hillary Clinton melambaikan tangan saat keluar dari apartemen putrinya, Ahad (11/9) di New York. Sebelumnya dia meninggakan peringatan 9/11 lebih awal.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim kampanye calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hilary Clinton, menyatakan akan segera merilis rincian rekam medis Clinton.

 

Data medis tersebut rencananya akan dikeluarkan beberapa hari lagi, sebagai upaya menunjukkan dia tidak menderita masalah kesehatan yang serius. Hal itu menjadi pertanda Clinton siap menyambut pemilihan presiden pada 8 November mendatang.

 

Tim kampanyenya mengaku terlambat mengungkapkan penyakit pneumonia yang diderita Clinton kepada publik. Clinton didiagnosa menderita infeksi paru-paru pada Jumat (9/9).

 

"Saya rasa, kami seharusnya dapat menangani hal ini dengan baik jika mencari banyak informasi dengan cepat," ujar juru bicara Clinton, Brian Fallon, kepada MSNBC.

 

Pada Senin (12/9), Clinton mengaku akan kembali melanjutkan kampanye presiden. Menurutnya, pneumonia yang dideritanya bukanlah masalah yang besar.

 

Kesehatan Clinton tampak serius ketika ia terlihat hampir pingsan pada Ahad (11/9) lalu dan membatalkan sejumlah kegiatan kampanye. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi medis calon presiden yang selama ini banyak dirahasiakan.

 

"Itu akan dilakukan beberapa hari nanti. Saya hanya ingin kembali berkegiatan secepat mungkin. Saya berpikir itu tidak akan menjadi masalah besar," kata dia, dalam sebuah wawancara oleh CNN pada Senin malam (12/9).

 

Clinton mengatakan, ia memang sempat merasa pusing di beberapa kesempatan. Namun ia mengaku dapat mengatasi hal tersebut. "Kau tahu, itu (pusing) adalah sesuatu yang sering saya alami beberapa kali dalam hidup. Saya menyadari hal itu dan bisa mengatasinya," kata dia.

 

Ketika ditanya apakah ia pingsan pada Ahad lalu, ia mengelaknya. Menurutnya, ia hanya kehilangan keseimbangan dan kemudian segera pulih setelah masuk ke dalam kendaraan.

 

"Tidak. Saya tidak pingsan. Saya hanya merasa pusing dan kehilangan keseimbangan selama satu menit. Setelah saya masuk (ke dalam mobil), dan duduk, lalu merasakan udara dingin, saya langsung merasa lebih baik," jelasnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement