REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, kepentingan bersama Cina dan Vietnam jauh lebih penting daripada perbedaan, Selasa (13/9).
Dia menyerukan sengketa Laut Cina Selatan diselesaikan lewat jalur perundingan. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, yang menjadi jalur perdagangan laut senilai lima triliun dolar AS per tahun.
Pengadilan arbitrase di Den Haag pada Juli memutuskan klaim Cina atas jalur perairan itu tidak sah, setelah kasusnya diajukan oleh Filipina. Cina menolak mengakui keputusan itu.
Vietnam menyambut baik keputusan tersebut, dan mengatakan sangat mendukung resolusi perdamaian atas sengketa sementara menegaskan kembali klaim kedaulatannya sendiri. Dalam pertemuan di Beijing, Xi mengatakan kepada Phuc, Cina dan Vietnam bisa mengatasi perbedaan dan mempromosikan kerja sama maritim melalui negosiasi bersahabat, dikutip kantor berita Xinhua.
"Kepentingan bersama antara kedua negara jauh lebih penting daripada perbedaan," kata Xinhua mengutip Xi.
Dia menambahkan masalah Laut Cina Selatan harus diselesaikan dengan konsultasi bilateral dan tantangan maritim diubah menjadi peluang kerja sama. Phuc bertemu dengan PM Cina Li Keqiang sehari sebelumnya.
Li mengatakan kepada Phuc Laut Cina Selatan melibatkan isu-isu kedaulatan dan hak maritim dan perasaan nasional.
"Cina dan Vietnam harus kerja keras bersama, dengan hati-hati menaati konsensus tingkat tinggi mereka, menjaga stabilitas maritim, mengatur dan mengendalikan sengketa, mempromosikan kerja sama maritim, terus menambah konsensus, secara bersama menjaga perdamaian dan stabilitas maritim dan kawasan serta menciptakan kondisi bagi pembangunan hubungan bilateral yang stabil," kata Li.