Rabu 14 Sep 2016 07:53 WIB

Facebook danTwitter akan Tangkal Berita Bohong

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Teguh Firmansyah
Facebook. Ilustrasi
Foto: Ubergizmo
Facebook. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Facebook dan Twitter bergabung dengan jaringan First Draft Coalition untuk menangkal persebaran berita bohong (hoax). Demikian dilansir Reuters, Selasa (13/9).

Reuters melaporkan, jaringan yang terdiri atas 30 perusahaan pers dan teknologi itu bertujuan meningkatkan kualitas informasi yang beredar di media sosial.

First Draft Coalition terbentuk pada Juni 2015 lalu dengan dukungan Alphabet Inc, perusahaan yang membawahi Google.  Di antara ranah kerjanya adalah mempromosikan melek berita (news literacy) kepada para pengguna media sosial.

Sejumlah perusahaan pers ternama sudah bergabung dalam koalisi ini, yakni antara lain the New York Times, Washington Post, BuzzFeed News, Agence France-Presse (AFP), dan CNN.

Sebuah platform rencananya akan diciptakan agar para anggota dapat melakukan verifikasi terhadap sebuah berita yang diragukan kebenarannya.

Direktur First Draft Coalition, Jenni Sargent, mengatakan, platform tersebut akan diluncurkan pada akhir Oktober nanti.

Sebagai informasi, Facebook merupakan media sosial terbesar dengan hampir 1,7 miliar pengguna per bulan.

Sayangnya, persebaran berita hoax kerap memanfaatkan jaringan Facebook.  Adapun Twitter dipakai oleh tak kurang dari 140 juta orang per harinya. Media sosial ini dinilai berperan besar dalam menghadirkan berita singkat dan cepat.

Baca juga, Whatsapp dan Facebook Juga Dukung LGBT.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement