REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Proyek nuklir Korea Utara disebut-sebut bakal diarahkan untuk menghadapi ancaman Amerika Serikat. Salah satu penasihat dekat Kim Jong Un mengatakan ihwal tersebut setelah uji coba bom atom, pekan lalu.
Program nuklir yang digelar Pyongyang sebelumnya sempat membuat khawatir Jepang sebagai salah satu negeri tetangga Korut. Akan tetapi, kekhawatiran itu mulai sedikit mereda setelah anggota parlemen di negeri matahari terbit itu menemui pejabat di Pyongyang, belum lama ini.
Mantan pegulat profesional yang kini menjabat sebagai anggota Parlemen Jepang, Antonio Inoki, sebelumnya melakukan kunjungan selama lima hari ke ibu kota Korut dan baru saja pulang ke Tokyo pada Selasa (13/9) lalu. Dia mengatakan, Jepang tidak perlu khawatir tentang program nuklir yang sedang dikembangkan oleh negara itu.
"(Proyek nuklir Korut) tersebut tidak ditujukan pada Jepang, melainkan Amerika Serikat," ujar Inoki mengutip pernyataan pejabat senior urusan luar negeri Korea Utara, Ri Su Yong, seperti dilansir dari laman The Ledger, Kamis (15/9). Ri Su Yong sendiri dikatakan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un.
Korea Utara belum lama ini menunjukkan sikap menentangnya atas resolusi PBB dan peringatan internasional dengan menggelar uji coba senjata nuklir. Pejabat di negara komunis itu menyatakan, daya ledak dari uji coba tersebut bisa digunakan untuk melawan ‘ancaman Amerika’.