REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Salman dari Arab Saudi menegaskan bahwa negaranya menolak segala bentuk upaya politisasi terhadap ibadah haji. Persoalan tersebut dikatakan menjadi salah satu pemicu memanasnya hubungan Saudi dan Iran, beberapa waktu belakangan ini.
"Kerajaan Saudi dengan tegas menolak menjadikan persoalan haji untuk tujuan politik apapun," ujar Raja Salman, dalam pidato singkatnya seperti dikutip World Bulletin, Rabu (14/9).
Iran sebelumnya menuduh Arab Saudi tengah berusaha menghalang-halangi warganya menunaikan ibadah haji. Di antara isu yang dikemukakan oleh pemimpin Iran di Teheran adalah masalah keamanan para jamaah haji yang dinilai tidak mendapat perhatian semestinya dari pihak otoritas Saudi.
Peristiwa rubuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, tahun lalu, dikatakan telah menewaskan sekitar 2.300 orang. Iran pun mengklaim diri sebagai korban dengan jumlah terbesar dalam insiden tersebut, yakni sebanyak di 464 orang tewas.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada pekan lalu lantas mempertanyakan hak Arab Saudi untuk mengelola tanah suci umat Islam tersebut.