REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Dokter pribadi Hillary Clinton, Lisa Bardack, menyatakan Clinton sehat dan bugar untuk menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Pernyataan tersebut dituliskan dalam data medis terbaru yang dirilis tim kampanye Clinton.
Bardack mengatakan, calon presiden dari Partai Demokrat itu terus mengalami peningkatan kesehatan sejak didiagnosis menderita pneumonia. Clinton juga akan segera kembali melakukan kampanye setelah sebelumnya jatuh sakit di depan umum.
"Dia pulih dengan antibiotik dan istirahat yang cukup. Dia harus tetap segar dan bugar untuk bisa menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat," ujar Bardack, dikutip dari BBC.
Menurutnya, Clinton didiagnosis dengan pneumonia bakteri ringan. Karena pneumonia bakteri yang diderita Clinton tidak menular, Clinton tidak memiliki resiko menularkan infeksi selama kampanye. Clinton yang memulihkan diri di rumahnya di Chappaqua, New York, juga telah diberikan antibiotik Levaquin, yang diresepkan untuk 10 hari.
Bardack memastikan Clinton telah diberikan sejumlah vaksin, termasuk dua vaksin yang membantu mencegah pneumonia, yaitu Prevnar dan Pneumovax. Namun, di dalam data medis tidak disebutkan kapan Clinton menerima vaksin tersebut.
Tekanan darah Clinton dilaporkan normal dengan angka di atas 70 dari 100, begitupun dengan kolestrol yang sehat dengan angka 189. Ia juga memiliki mamogram dan USG payudara yang normal, serta tidak memiliki tanda-tanda penyakit jantung, yang dimiliki riwayat kesehatan keluarganya.
Sejak 2012, Clinton mengonsumsi obat tiroid, vitamin b12, dan obat alergi jenis Clarinex, serta obat pengencer darah Coumadin karena menderita pembekuan darah yang mengakibatkan gegar otak.