REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aksi tari Pacah Piriang dari Sumatera Barat yang dibawakan seniman Indonesia menetap di Paris Wulan Panyalai-Chaniago tampil mempesona dan meramaikan acara Rumpun Minang Belgia yang diadakan oleh masyarakat Minang yang berada di Eropa.
"Bahagianya bisa berbagi seni Budaya dengan Urang Minang di Rantau Eropa, ujar Wulan Panyalai-Chaniago, Kamis (15/9).
Rumpun Minang Belgia mengadakan pesta bertema "persahabatan" dengan mengundang masyarakat Minangkabau di Belgia dan Eropa antara lain dari Prancis, Belanda dan Jerman serta kerabat Indonesia di Belgia.
Wulan dengan busana Minang warma biru yang diakhir tarian itu benar-benar memecahkan piring mengatakan acara yang bertujuan untuk mempererat persahabatan keluarga Indonesia di rantau, sekaligus mempromosikan budaya Minangkabau dan wisata Sumbar.
Dikatakannya acara pesta orang Minang di Rantau ini pernah digelar tahun lalu, dan sementara acara tahun ini dimeriahkan oleh tari-tarian, penyajian lagu-lagu Minang dan berbalas pantun. Penari-penari dan pemusik adalah anak-anak masyarakat Indonesia yang ada di Belgia.
Tahun ini Rumpun Minang beruntung menampilkan artis kawakan Minangkabau, Wulan Panyalai-Chaniago dari Keluarga Minangkabau yang lama menetap di Paris. Rumpun Minang Belgia yang terbentuk sejak tahun 2014, pada saat kawan-kawan Minangakabau berkumpul bersama bersilahturrahim secara berkala.
Kumpulan ini kemudian bersepakat membuat pesta/acara Minangkabau tahunan untuk memperkenalkan adat istiadat dan budaya Minangkabau kepada masyarakat luas, mempromosikan wisata Sumbar, sekaligus memperdalam rasa cinta tanah air dalam diri masyarakat perantauan.
Rumpun Minang Belgia juga beraspirasi menjalin kerja sama dengan kelompok-kelompok etnis Indonesia lainnya di Belgia dalam kerangka keragaman budaya Indonesia.
Secara organisasi, Rumpun Minang Belgia saat ini masih menganut sistem musyawarah mufakat dalam arti belum mempunyai kerangka yang lengkap.
Secara lepas Rumpun Minang diketuai Muhammad Iqbal, namun pelaksanaan sehari-hari dimusyawarahkan bersama di antara aktifis yang praktis terjun dalam segala penyelenggaraan menyangkut kegiatan Rumpun Minang. Para aktivis tersebut antara lain Julizar Nurbani, Eni Yusnaini, Rully Febrian, Parwati Kramadibrata, Dorina Sari dan Matahari.