Jumat 16 Sep 2016 21:10 WIB

Indonesia Dorong Gerakan Non Blok Beri Dukungan untuk Palestina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah bocah bermain dibawah bendera Palestina saat aksi simpatik untuk Gaza di Bunderan HI,
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah bocah bermain dibawah bendera Palestina saat aksi simpatik untuk Gaza di Bunderan HI,

REPUBLIKA.CO.ID, MARGARITA -- Indonesia mendorong seluruh negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk terus memberikan dukungan terhadap perjuangan Palestina. Palestina diharapkan dapat menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat dengan ibukota di Yerusalem Timur.

Hal tersebut ditekankan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina negara-negara GNB, Kamis (15/9), di Pulau Margarita, Venezuela.

Retno menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh anggota GNB agar proses perdamaian Palestina segera dimulai kembali. Dalam hal ini, Indonesia sepenuhnya mendukung inisiatif Pemerintah Prancis untuk memulai kembali proses perdamaian. Indonesia merupakan salah satu dari 28 negara yang hadir dalam pertemuan yang di dilaksanakan oleh Prancis pada 3 Juni 2016 lalu.

"Indonesia juga mendorong peningkatan peranan track two, termasuk civil society organization dalam memperkuat dukungan bagi proses perdamaian. Berbagai proses dan initiatif yang dilakukan untuk mendukung terciptanya perdamaian di Palestina harus didukung," ujar Retno, dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Jumat (16/9).

Menurutnya, masyarakat internasional perlu memberikan tekanan yang lebih besar agar Israel dapat segera menghentikan berbagai tindak kekerasan dan pelanggaran HAM yang selama ini dilakukan terhadap rakyat Palestina. Selain itu, Israel juga harus menghentikan kegiatan pembangunan ilegal atau resettlement di wilayah pendudukan Palestina.

"Israel tidak boleh dibiarkan menikmati keuntungan ekonomi dari wilayah pendudukannya," kata dia.

Ia menyerukan kembali pentingnya untuk terus berkontribusi dalam pemberian batuan teknis kepada Palestina. Sebab, dukungan kepada Palestina merupakan salah satu alasan utama pendirian GNB.

"Salah satu bentuk dukungan nyata Indonesia antara lain diwujudkan pada saat menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengenai Palestina dan Al Quds dan Al Sharif pada bulan Maret 2016 lalu," ucap Retno.

Pada akhir pertemuan, para menteri dari negara anggota Komite Palestina GNB mengesahkan sebuah Deklarasi Tingkat Menteri. Deklarasi itu berisikan penegasan kembali para negara anggota Komite Palestina GNB dalam mendukung perjuangan Palestina serta berbagai langkah nyata yang dapat dilakukan dalam mendukung hal tersebut.

Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina GNB diselenggarakan di sela-sela pertemuan Tingkat Menteri negara-negara GNB dalam rangka persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB ke-17. KTT GNB ke-17 menurut rencana akan berlangsung pada 17-18 September 2016, di Venezuela.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh negara-negara anggota GNB yang merupakan anggota Komite Palestina, yaitu: Indonesia, Aljazair, Bangladesh, Kolombia, Kuba, Mesir, India, Malaysia, Palestina, Senegal, Afrika Selatan, Zambia dan Zimbabwe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement