Sabtu 17 Sep 2016 03:58 WIB

PBB: Suriah Harus Bertanggung Jawab Atas Serangan Gas Klorin

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Korban serangan gas klorin
Foto: BBC
Korban serangan gas klorin

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- PBB telah melakukan penyelidikan Internasional dan sudah memutuskan bahwa dua anggota angkatan udara Suriah bertanggung jawab atas serangan gas klorin ke warga sipil. PBB menemukan bahwa skuardon helikopter terbukti melakukan serangan gas klorin ke warga.

"Itu Devisi 22, Brigade 63 dan 255, 253 skuadron pemerintah Suriah," ujar salah satu diplomat kepada Reuters, Jumat (16/9).

Identifikasi tersebut kemudian memperkuat dorongan beberapa anggota dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi dan mempertanyakan akuntabilitas skuadron Suriah.

Sebelumnya, Presiden Suriah, Bashar Al-Assad membantah telah menggunakan gas beracun di medan perang. Ia mengatakan telah bekerja sama dengan organisasi untuk pelarangan senjata kimia untuk mengklarifikasi tudingan ini.

"Masalah ini benar-benar hampa dari kebenaran. Kami menganggap PBB menjadi alat di tangan beberapa negara yang mendukung teroris," kata sumber itu sambil menambahkan bahwa PBB tidak menanggapi permintaan Suriah untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemberontak.

Tidak jelas apakah laporan keempat akan menyalahkan individu. Permintaan ini difokuskan pada sembilan serangan di tujuh wilayah Suriah, di mana OPCW investigasi pencari fakta terpisah menyimpulkan bahwa itu adalah senjata kimia yang kemungkinan telah digunakan.

Delapan dari serangan yang diselidiki diduga melibatkan penggunaan klorin. Permintaan itu mengatakan belum bisa mencapai kesimpulan dalam enam kasus, meskipun tiga kasus lainnya sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement