REPUBLIKA.CO.ID, FAIRFAX -- Tim kampanye calon presiden Amerika Serikat menurunkan figur populer untuk menggaet pemilih muda, yakni Ibu Negara Michelle Obama.
Presiden Barack Obama yang memenangkan kursi Gedung Putih pada 2008 dan 2012 dengan dukungan tinggi dari pemilih muda, mengatakan kepada para pelajar di Virginia mereka bisa membuat perubahan dalam memenangkan Clinton.
"Mari membuatnya jelas, pemilu bukan hanya tentang siapa yang memilih, tapi juga siapa yang tidak memilih. Dan hal ini benar bagi orang muda seperti kalian," ujarnya, Jumat (16/9).
Michelle menggarisbawahi pemilih di bawah usia 30 tahun memberi marjin kemenangan bagi Obama di Ohio, Pennsylvania, Florida dan Virginia pada 2012.
"Tanpa anak muda yang memilih, Barack pasti kalah di negara bagian itu dan kalah dalma pemilu. Titik, akhir cerita," katanya.
Jajak pendapat New York Times/CBS pekan ini menunjukkan Clinton mendapat dukungan pemlih muda di bawah usia 30 tahun lebih banyak dari calon presiden Republik Donald Trump. Namun perolehan tersebut masih di bawah tingkat yang dicapai Obama.
Meski Michelle tidak sering tampil dalam kampanye Clinton, di terbukti menjadi advokat yang kuat bagi Clinton. Pidato dukungannya di konvensi Demokrat Juli lalu di puji sebagai pidato terbaik di acara tersebut.
"Saya terinspirasi. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, terutama melihat calon alternatif lain. Karena ini yang kita ketahui: menjadi presiden tidak sama dengan realitas di televisi," kata Michelle merujuk pada Trump yang pernah menjadi pembawa cara di televisi.