Sabtu 17 Sep 2016 12:05 WIB

Permukiman Yahudi Bertambah Saat AS Dipimpin Obama

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Permukiman Yahudi
Permukiman Yahudi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah laporan terbaru menyebut jumlah permukiman Yahudi di Israel meningkat dalam kepemimpinan Presiden Barack Obama, Jumat (16/9). Menurut data dari pemerintah Israel yang diperoleh AP,  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih mendorong gelombang konstruksi selama masa kepresidenan Obama.

Jumlahnya melebihi konstruksi pada masa pendahulunya George W Bush. Padahal tujuh tahun lalu, Obama telah memperingatkan Israel. Ia mengatakan pembangunan permukiman Yahudi merusak upaya perdamaian dengan Palestina. "Ini saatnya permukiman dihentikan," kata Obama saat itu.

Namun hingga masa jabatan keduanya habis, target itu sama sekali tidak tercapai, bahkan memburuk. Ia tidak hanya gagal menghentikan Israel tapi juga membiarkan konstruksi meluas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Gedung Putih tak henti mengeluarkan kecaman, namun hal itu tidak berarti banyak bagi sekutu dekatnya itu. Di bidang lain, Obama dan Netanyahu terus mempererat hubungan. Pekan ini AS sepakat memberikan 38 miliar dolar AS bantuan militer selama 10 tahun bagi Israel.

Ini jadi bantuan militer terbesar dalam sejarah AS. Pejabat senior Palestina, Hanan Ashrawi mengatakan kepresidenan Obama telah mengecewakan rakyat Palestina. Janji Obama mengobarkan harapan pada 2009 di Mesir dan Turki menjanjikan gerbang ke dunia Muslim. "Sejak itu hanya ada penurunan," kata Ashrawi.

Ia mengaku sebenarnya tidak terlalu terkejut dengan fakta tersebut. Menurutnya, AS tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya, malah berbalik tidak melihat.

Menurut data Biro Pusat Statistik Israel, sebanyak 12.288 bangunan permukiman baru berdiri di Tepi Barat sejak 30 Juni, saat kepengurusan Obama. Di semester pertama 2016 saja, otoritas memulai 1.195 unit perumahan.

Sementara jumlah konstruksi awal telah melebihi 13 ribu unit perumahan saat Obama meninggalkan posisinya. Jumlahnya hampir sama saat dua termin kepengurusan Bush, yakni 14.636 unit.

Jumlah konstruksi di Yerusalem timur yang merupakan lokasi harapan untuk Ibu Kota Palestina, tidak jauh berbeda. Menurut data dari kelompok Peace Now, ada 3.915 unit yang dimulai saat termin pertama kepengurusan Obama. Tidak jauh berbeda pada masa Bush yang mencai 4.191 unit.

AS mengatakan mereka menilai permukiman itu ilegal dan melawan hukum. Aneksasi Israel di Yerusalem pun tidak diakui internasional.

Selama lima dekade terakhir, populasi Israel di Tepi Barat telah melebihi 400 ribu orang. Mereka tinggal di puluhan permukiman. Sementara di Yerusalem timur jumlahnya mencapai 200 ribu orang. Israel telah mundur dari Gaza sejak 2005, saat wilayah dikendalikan kelompok Hamas.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement