REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sedikitnya 80 tentara Suriah tewas dalam serangan udara AS di dekat Bandara Deir Al Zour, Sabtu (17/9). Hal itu diungkapkan Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.
Dilansir dari Gulf News, Sabtu (17/9), pemerintah Suriah mengatkan serangan itu terjadi pada 05.00 waktu setempat. Sementara, Pentagon sendiri tidak menampik kemungkinan pasukan mereka telah melancarkan serangan udara terhadap militer Suriah.
Militer AS berdalih telah menghentikan serangan udara dari Deir Al Zour, setelah Rusia mengatakan militer Suriah mungkin akan terkena dampak serangan. Namun, Observatorium HAM Suriah menerangkan jet-jet Rusia turut melakukan pengeboman pada waktu dan target yang sama.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, mengaku serangan dilakukan oleh F-16 dan A-10s yang merupakan koalisi internasional. Sedangkan, sumber di bandara menuturkan serangan udara membuka jalan bagi ISIS kembali ke posisi di Jebel Tharda.
Ia menambahkan, pihak berwenang Suriah mengatakan kalau lebih dari 100 tentara Suriah terluka, dan pesawat datang dari arah perbatasan dengan Iraq. Serangan ini sendiri terjadi di tengah rencana gencatan senjata Rusia dan AS, yang sebagian besar akan dilaksanakan awal pekan depan.