Senin 19 Sep 2016 18:01 WIB

Meski Sempat Salah Sasaran, Australia Lanjutkan Serang ISIS

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne membenarkan keterlibatan Australia dalam serangan udara akan berlanjut sementara dilakukan evaluasi terhadap serangan yang salah sasaran pada akhir pekan lalu.
Foto: abc
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne membenarkan keterlibatan Australia dalam serangan udara akan berlanjut sementara dilakukan evaluasi terhadap serangan yang salah sasaran pada akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia akan tetap melakukan serangan udara di Suriah meskipun telah menjadi bagian dari operasi yang salah sasaran dan menewaskan hampir 100 orang tentara Suriah yang tengah memerangi kelompok ISIS, Menteri Pertahanan Marise Payne mengonfirmasi hal ini.

Tentara Suriah tengah memerangi kelompok ISIS di sebelah Timur Suriah ketika mereka diserang oleh pasukan Koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dalam sebuah serangan yang salah perhitungan yang seharusnya ditargetkan untuk militan.

Senator Payne menolak menjawab langsung tentang apakah Angkatan Bersenjata Australia secara aktif mengebom tentara Suriah. Menteri Pertahanan menolak serangkaian pertanyaan dari wartawan yang berusaha untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai keterlibatan Australia dalam serangan mematikan tersebut.

Misi serangan udara Australia di Suriah melibatkan pesawat Hornet, pesawat tanker pengisi bahan bakar dari udara ke udara dan pesawat Wedgetail Commando dan Control berteknologi tinggi.

Senator Payne tidak bersedia menyebutkan pesawat mana yang terlibat, berapa proporsi pesawat Australia yang terlibat atau apakah Australia memainkan peran utama. "Saya tidak akan merinci informasi itu satu demi satu karena menurut saya itu termasuk subyek penyelidikan," ujarnya.

Dia membenarkan kalau keterlibatan Australia dalam serangan udara di Suriah akan terus berlanjut sementara penyelidikan dan kajian akan dilakukan. "Kami akan terus melanjutkan cara yang terukur dan layak dengan koalisi internasional, untuk melakukan apa yang diperlukan, tapi tidak ada penundaan semacam itu terhadap aktivitas Australia,” katanya.

Kajian internal yang dilakukan koalisi akan dilakukan dan senator Payne mengatakan pemerintah Australia akan memberikan pernyataan seperlunya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia menyampaikan rasa penyesalan atas pengeboman di Aleppo Suriah. Berbicara dari New York, dimana dia tengah menghadiri pertemuan internasional, Malcolm Turnbull juga sangat irit berbicara mengenai detail kejadian ini.

"[Misalnya] siapa yang seharusnya memberikan saran kepada siapa, tapi saya tidak akan berspekulasi,” kata PM Turnbull.

Skeptisme para crossbencher

Sementara itu, Partai Buruh menyambut baik penyelidikan yang akan dilakukan dan telah meminta briefing pertahanan, tetapi kurangnya informasi telah memicu skeptisisme di antara beberapa crossbencher. Juru bicara pertahanan dari Partai Hijau Scott Ludlam menginginkan dilakukannya investigasi independen.

"Ini adalah insiden yang sangat buruk sehingga mengancam gencatan senjata yang rapuh yang baru saja dilakukan, dan jika kita membutuhkan pengingat yang lebih mendesak mengenai pentingnya de-eskalasi dan demiliterisasi konflik di Suriah, maka inilah saat yang tepat untuk melakukannya," katanya.

Senator Australia Selatan, Nick Xenophon mengatakan kajian apapun perlu dilakukan dengan cakupan yang luas.

"Jadi kita akan belajar dari insiden ini dengan cara yang berarti, sehingga kita tidak mengulangi kesalahan di masa lalu Jika kita memang mengulangi kesalahan - bahkan dalam tingkat yang jauh lebih rendah - lebih dekat ke negara kita, misalnya di Laut Cina Selatan, konsekuensi bagi ke Australia bisa cukup mendalam. "

Sementara itu wakil Independen dari Tasmania, Andrew Wilkie juga mendukung penyelidikan yang dilakukan Australia, dengan mengatakan insiden itu mernjadi alasan lain mengapa Australia tidak seharusnya terlibat di Suriah.

Seorang penasihat senior Presiden Bashar al-Assad mengatakan rezim Suriah percaya serangan yang menewaskan tentara Suriah itu disengaja. "Tak satu pun dari fakta di lapangan menunjukkan apa yang terjadi adalah kekeliruan atau kebetulan," kata Buthaina Shaaban.

Iran juga mengutuk aksi militer AS tersebut.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-akan-terus-terlibat-dalam-serangan-udara-di-suriah/7859342
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement