REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Serangan udara pesawat-pesawat tempur Suriah meledakkan truk bantuan, Senin (19/9). Serangan itu menewaskan 12 orang, termasuk pekerja Palang Merah dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Tentara Suriah masih belum bisa dimintai keterangan, terkait serangan yang terjadi di daerah yang dikuasai pemberontak tersebut. Namun, seorang aktivis oposisi yang menyaksikan serangan itu mengatakan, delapan kendaraan hancur bersama truk bantuan Palang Merah.
"Saat saya berbicara dengan Anda, saudara-saudara kami tengah berusaha memadamkan api, dan kami mengalami empat serangan lebih tepat di tempat yang sama," kata aktivis oposisi Abu Shahoud, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (20/9).
PBB dan Palang Merah sudah mengkonfirmasi kalau serangan telah menimpa truk bantuan, dan mengungkapkan bantuan itu semestinya akan dikirimkan ke Urm Al Kubra. Mereka menuturkan, bantuan itu berisikan tepung terigu dan perbekalan kesehatan, setidaknya untuk 78 ribu orang.
Komite Internasional Palang Merah mengaku terkejut kalau pekerja dan misi kemanusiaan, harus ikut merugi atas kebrutalan konflik yang ada. Sementara, observatorium melaporkan setidaknya ada 40 serangan dengan 32 korban jiwa sejak gencatan senjata berakhir.