Kamis 22 Sep 2016 11:26 WIB

Perdana Menteri Australia Klarifikasi Soal Pelarangan Imigran Muslim

Rep: Rizky Surya/ Red: Damanhuri Zuhri
Imigran Muslim di Luxembourg
Foto: Wort
Imigran Muslim di Luxembourg

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ikut menanggapi survei yang mayoritas menyatakan pelarangan terhadap imigran Muslim. Baginya, para imigran yang berstatus non-pengungsi saja yang harus dikirim pulang ke negara asalnya.

Menurutnya, amat penting bagi negara-negara asal imigran Muslim untuk menerima kembali warganya. Sebab ia tak mengizinkan imigran yang tak mempunyai status sebagai pengungsi untuk menetap di Australia.

"Menjadi penting jika ada tindakan kooperatif untuk mengakhiri aksi penyelundupan manusia. Terdapat beberapa langkah yang harus diambil, salah satunya bersiap menerima warga pengungsi Muslim menjadi warga Australia," katanya seperti dilansir dari Express.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mendukung langkah Turnbull. Ia akan mengadakan hubungan dalam waktu dekat dengan Iran lantaran adanya warga Iran yang ikut-ikutan berimigrasi ke Australia.

"Faktanya bahwa mereka warga Iran bukanlah pengungsi. Jadi mereka harus kembali ke Iran," ujarnya.

Diketahui, muncul hasil polling yang menyatakan 49 persen warga Australia menolak imigran Muslim. Alasannya lantaran imigran Muslim dianggap tak mampu berintegrasi dengan masyarakat Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement