Kamis 22 Sep 2016 17:31 WIB

Polisi Bali Sita 30 Ton Ammonium Nitrat

Polisi Indonesia di Bali telah menyita sekitar 30 ton, dalam bentuk 1.500 karung bahan kimia ammonium nitrat dalam sebuah kapal yang tiba dari Malaysia.
Foto: abc
Polisi Indonesia di Bali telah menyita sekitar 30 ton, dalam bentuk 1.500 karung bahan kimia ammonium nitrat dalam sebuah kapal yang tiba dari Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Polisi Indonesia di Bali telah menyita sekitar 30 ton, dalam bentuk 1.500 karung bahan kimia ammonium nitrat dalam sebuah kapal yang tiba dari Malaysia.

Kepala Bea Cukai Bali mengatakan ammonium nitrat bisa digunakan sebagai pupuk namun juga bisa digunakan sebagai bahan peledak. Polisi sedang menyelidiki apakah ada hubungannya dengan terorisme.

Bahan kimia tersebut ditemukan di dalam sebuah kapal yang dipergoki di lepas pantai di sebelah timur Bali. Polisi mengatakan Sulawesi Selatan adalah tujuan akhir kapal tersebut dan enam warga Indonesia ditahan karenanya.

"Ini bisa digunakan menjadi pupuk dan kalau berdiri sendiri tidak menjadi masalah, namun ketika dicampur bisa menjadi bahan peledak. Namun apakah ini berhubungan dengan terorisme atau akan dibuat bom, polisi akan menjelaskannya," kata Kepala Bea Cukai Bali Husni Saiful kepada wartawan, Kamis pagi (22/9).

Saiful juga mengatakan ammonium nitrat ini juga bisa digunakan untuk membuat bom guna menangkap ikan.

Polisi di Bali mengatakan kapal tersebut tidak memiliki ijin untuk memasuki Indonesia, dan polisi akan memberikan keterangan pers, Kamis sore.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/polisi-temukan-bahan-pembuat-pupuk-di-bali/7869168
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement