REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan para pemimpin dunia yang berkumpul di Majelis Umum PBB untuk menyatakan 2017 sebagai tahun internasional untuk mengakhiri pendudukan Israel dari tanah Palestina.
Abbas mengerahkan segala upaya untuk mengakhiri dekade ketidakadilan yang dipaksakan kepada rakyat Palestina. Selain itu, Abbas juga meminta agar dunia dan PBB pada khususnya untuk memberikan kesempatan yang unik bagi perdamaian, stabilitas, dan hidup berdampingan untuk menguasai wilayah tersebut bagi bangsa Palestina.
“Tidak ada cara untuk mengalahkan terorisme dan ekstremisme, tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di wilayah kami tanpa mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dan memastikan kebebasan dan independensi orang Palestina,” ujarnya dalam forum tahunan di PBB tersebut, seperti dikutip dari laman resmi PBB, Kamis (22/9) waktu setempat.
Abbas mengatakan Palestina tidak memiliki konflik dengan agama Yahudi. Mereka sangat menghormati agama Yahudi. Bahkan dia juga mengutuk bencana yang menimpa bangsa Yahudi dalam Perang Dunia II di Eropa. Dia melihatnya sebagai salah satu kejahatan paling keji yang dilakukan terhadap kemanusiaan.
Abbas melanjutkan, tangan bangsa Palestina masih terulur untuk membuat perdamaian. Akan tetapi, dia mempertanyakan pertanyaan yang telah berulang kali diajukan.
"Apakah ada kepemimpinan di Israel yang menginginkan untuk membuat perdamaian sejati dan akan meninggalkan mentalitas hegemoni, ekspansionisme dan kolonisasi, serta akan mengakui hak-hak rakyat Palestina dan akan mengakhiri ketidakadilan bersejarah yang mereka derita selama ini?," ujar Abbas.