Senin 26 Sep 2016 17:47 WIB

Debat Seru Trump dan Clinton, Siapa Menang?

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump.
Foto: Reuters/Lucy Nicholson/File Photo
Calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dan dari Partai Republik, Donald Trump akhirnya akan bertemu dalam debat capres yang akan dilaksanakan pada Senin (26/9) waktu setempat. Acara tersebut menjadi acara politik paling ditunggu oleh warga AS.

Persaingan ketat menuju Gedung Putih ditunjukkan Clinton dan Trump sejak enam pekan sebelum pemilu dilakukan pada 8 November mendatang. Persaingan keduanya berhasil mencuri perhatian internasional.

Banyaknya penonton yang akan menyaksikan debat Clinton-Trump diperkirakan akan mengalahkan rekor debat politik yang dilakukan oleh capres Partai Demokrat, Jimmy Carter, dan capres Partai Republik, Ronald Reagan, pada 1980 lalu. Saat itu penonton debat mencapai 80 juta orang.

Debat akan berlangsung selama 90 menit di Universitas Hofstra, New York. Debat ini merupakan debat pertama dari tiga debat presiden yang dijadwalkan untuk Clinton dan Trump.

Clinton dan Trump diharapkan dapat memanfaatkan debat untuk menghilangkan keraguan pemilih. Trump, pengusaha dan mantan bintang televisi, mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemantapannya melangkah ke Gedung Putih.

Sebagai pendatang baru di dunia politik, Trump juga seharusnya bisa meningkatkan ekspektasi rendah warga AS terhadapnya. Sementara, Clinton harus bisa memanfaatkan debat untuk menghubungkan ia dengan pemilih yang tidak mempercayainya.

Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dengan keluarga Muslim AS.

"Trump tidak harus brilian, dia hanya tidak bisa terlalu bombastis," ujar mantan ahli strategi Partai Republik yang juga ilmuwan politik dari Universitas California, Dan Schnur.

Menurutnya, taruhan yang dibawa Clinton dan Trump sangat besar. Survey yang dilakukan Reuters/Ipsos menunjukkan, setengah pemilih AS akan bergantung pada debat ini dalam membantu mereka menentukan pilihan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement