REPUBLIKA.CO.ID, DRESDEN -- Sebanyak dua bom meledak di kota wilayah timur Jerman, Dresden pada Senin (26/9) malam. Ledakan terjadi di sebuah masjid dan pusat kongres internasional.
Pihak kepolisian Dresden melaporkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penyelidikan tengah dilakukan terkait dugaan serangan itu direncanakan oleh kelompok tertentu.
"Sejauh ini, kami belum mendapat klaim tanggung jawab dari pihak manapun. Namun, kami melakukan penyelidikan ada kemungkinan motif serangan adalah xenophobia," kata kepala kepolisian Dresden, Horst Kretzschmar dalam sebuah pernyataan, Selasa (27/9).
Menurut Kretzschmar, ada kemungkinan serangan direncanakan pada perayaan akhir pekan mendatang di kota tersebut. Perayaan itu adalah ulang tahun reunikfikasi Jerman yang tepatnya terjadi pada 3 Oktober 1990.
Masjid yang terkena ledakan bom dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah. Beruntung, imam serta istri dan keluarganya yang berada di dalam bangunan saat kejadian tidak terluka.
Kantor pusat kongres internasional di Dresden juga mengalami kerusakan. Demikian yang terjadi dengan bangunan bar dan hotel yang ada di dekatnya.
Pihak kepolisian mengatakan, saat ini penjagaan di sekitar lokasi serangan masih dilakukan. Selama satu tahun terakhir, wilayah timur Jerman mengalami ketegangan, di mana serangan terjadi di beberapa tempat penampungan pengungsi.