Selasa 27 Sep 2016 17:21 WIB

Pemberontak FARC dan Pemerintah Kolombia Berdamai

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Angkatan Kiri Bersenjata Revolusioner Kolombia, FARC
Foto: deadliestfiction.wikia.com
Angkatan Kiri Bersenjata Revolusioner Kolombia, FARC

REPUBLIKA.CO.ID, CARTAGENA -- Kesepakatan damai bersejarah Kolombia akhirnya ditandatangani secara resmi, Senin (27/9). Kesepakatan antara pemerintah dan gerakan oposisi terbesar, FARC itu menandai berakhirnya perang saudara berusia 52 tahun.

Presiden Juan Manuel Santos dan pemimpin Revolutionary Armed Forces of Colombia, Rodrigo Londono menandatangani kesepakatan setebal 297 halaman dalam upacara khusus. Momen bersejarah itu disaksikan oleh 2.500 perwakilan asing dan tamu spesial.

Tampak hadir Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Presiden Kuba Raul Castro dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Momen ini diliputi haru. Banyak orang menangis saat kedua pemimpin berjabat tangan di podium.

Tak lama lima pesawat jet melesat membentuk formasi dan mengeluarkan asap warna bendera Kolombia. Perayaan ini juga dibarengi dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban perang. Sebanyak 50 bendera dikibarkan.

Semua orang yang hadir menggunakan pakaian putih sebagai simbol perdamaian. "Viva Kolombia," teriak Ban menyambut kesepakatan damai. Perang saudara ini telah menewaskan lebih dari 220 ribu orang dan menyebabkan lebih dari 8 juta orang mengungsi.

Baca juga,  Pemberontak FARC akan Hapus Tentara Anak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement