Selasa 27 Sep 2016 20:19 WIB

Ini Kelemahan dan Kelebihan Donald Trump

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Debat calon presiden pertama AS antara Donald Trump dan Hillary Clinton, Senin, 26 September 2016.
Foto: AP Photo/David Goldman
Debat calon presiden pertama AS antara Donald Trump dan Hillary Clinton, Senin, 26 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Internasional, Teuku Rezasyah mengatakan, bahasa yang keras dan cenderung kasar merupakan kelemahan calon presiden (Capres) Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Trump tidak segan menjelekkan presidennya sendiri dan tidak ragu menghakimi negara lain.

“Dia tidak segan menggunakan bahasa stupid (bodoh). Mungkin dia belum kena batunya,” ujar Rezasyah saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (27/9).

Namun, menurut Rezasyah, Trump juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain jika berbicara tentang isu pengangguran selalu disampaikan dengan berapi-api. Trump dinilai berpihak kepada semua orang. Terlebih jika menyangkut kerugian AS sendiri yang diakibatkan oleh globalisasi.

Disamping itu, Trump memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa sangat sederhana. Trump juga mampu berbicara tentang isu industri dan pembangunan kemanusiaan. “Kritik birokrasi, dia tahu kedalaman birokrasi hubungan Internasional,” kata Rezasyah.

Seperti diketahui, debat Capres AS pertama digelar, Senin (26/9) malam, di Hofstra University, New York. Berdasarkan poling CNN usai debat, Capres dari Partai Demokrat, Hillry Clinton menang atas Trump.

Sebesar 62 persen orang yang menyaksikan debat Capres tersebut menyatakan kemenangan untuk Hillary. Sementara 27 persen dimenangkan oleh Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement