Rabu 28 Sep 2016 14:08 WIB

Hillary Bertekad Terus Pojokkan Trump

Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton dalam debat presiden, Senin, 26 September 2016.
Foto: AP Photo/Julio Cortez
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton dalam debat presiden, Senin, 26 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, RALEIGH -- Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton bertekad terus menempatkan lawannya dari Partai Republik Donald Trump dalam posisi defensif, sehari setelah debat pertama calon presiden AS di mana Hillary memojokkan Trump dengan tuduhan bias gender, rasis dan pengemplang pajak.

Saat bersamaan, Trump juga telah bersumpah balik memojokkan Hillary pada debat berikutnya, dengan menyasar skandal seks suaminya. Kepada wartawan, Hillary mengatakan Trump terus mengeluarkan tuduhan dan klaim yang ternyata tidak benar.

Debat calon presiden AS itu menarik perhatian luas rakyat Amerika di mana sekitar 80,9 juta rakyat AS menontonnya dari televisi, kata CNN.

Hillary yang berusia 70 tahun berhasil merusak citra Trump dengan menyebut calon presiden dari Partai Republik itu sering mengatai perempuan dengan kata-kata "babi, jorok, dan anjing". Hillary juga memojokkan Trump dengan membawa-bawa Miss Universe 1996 asal Venezuela, Alicia Machado yang kini telah menjadi warga negara AS.

Mengenai Machado, Trump pernah berkata, "Dia juaranya dan dia gemuk sekali. Itu masalah besar. Kita menghadapi masalah besar. Bukan hanya sifatnya, kita menghadapi masalah besar dengan dia."

Hillary yang menjadi perempuan pertama yang memenangkan pencalonan presiden dalam sejarah politik Amerika, terang-terangan menyebut Machado dalam debat untuk menggambarkan kebiasaan Trump menghina perempuan.

Hillary mengatakan Trump telah menyebut Machado "Miss Piggy" (ratu kecantikan babi) dan juga "Miss Housekeeping" (ratu pembantu rumah tangga) hanya karena dia perempuan Latin.

Machado sendiri merilis video yang mengungkapkan kesaksiannya atas perilaku Trump kepadanya, demikian Antara News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement