Rabu 28 Sep 2016 20:48 WIB

AS akan Tambah Pasukan di Irak

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Kota Mosul yang dikuasai ISIS.
Foto: Reuters
Kota Mosul yang dikuasai ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi mengatakan Washington akan mengirim lebih banyak pasukan, Rabu (28/9). Ini bertujuan membantu pasukan lokal merebut Mosul dari ISIS akhir tahun ini.

"Presiden Amerika, Barack Obama telah diajak membahas soal permintaan dari pemerintah Irak untuk peningkatan jumlah pelatih dan penasihat militer," kata Abadi dalam pernyataan.

Sebelumnya Abadi bertemu dengan Obama dan Wakil Presiden Joe Biden pukan lalu di sela-sela pertemuan PBB di New York. Tidak jelas apakah keputusan mengirim lebih banyak pasukan diambil di sana.

Masih belum jelas juga berapa banyak pasukan yang diminta Irak di bawah koalisi internasional. Belum ada konfirmasi baik dari Pentagon maupun Gedung Putih. Namun pernyataan yang mengindikasikan ke arah sana telah disampaikan sebelumnya.

Jenderal militer Joseph Votel yang memantau pasukan AS di Timur Tengah sempat mengatakan pada Juli, militer AS berencana menambah pasukan di Irak. Saat ini AS mempunyai 4.400 pasukan, bagian dari koalisi internasional.

Mereka memberikan dukungan pasukan udara, pelatihan hingga nasihat untuk militer Irak. Pasukan Irak, termasuk Kurdi dan militan Syiah yang didukung Iran telah mengambil alih setelah dari wilayah ISIS dalam dua tahun terakhir.

Namun Mosul yang merupakan kota terbesar masih dalam kekuasaan ISIS. Komandan Irak dan AS mengatakan operasi rebut Mosul akan dimulai mungkin pada Oktober.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement