REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Setelah melakukan operasi menyerang perbatasan Kashmir, India berencana lebih menekan Pakistan. Pada Kamis (29/9), India mengumumkan rencananya mengutak-atik hubungan diplomatik dan ekonomi untuk menambah tekanan pada tetangganya itu.
Ini adalah pengumuman publik yang jarang dilakukan India. Sebelumnya, pejabat New Delhi mengonfirmasi bahwa tim pasukan elit telah melintas ke perbatasan de facto Kashmir dan menewaskan sejumlah militan.
Penyerbuan ini adalah respons langsung terhadap serangan sebelumnya bulan ini di pangkalan militer India di Kashmir. India menyalahkan militan yang berbasis di Pakistan berada dibalik serangan.
Pakistan menyangkal tuduhan dan mengatakan tidak terlibat dalam serangan di wilayah Kashmir yang dikendalikan India. Pakistan juga menyangkal klaim India yang melakukan penyerbuan di wilayah administrasinya.
Meski ketegangan sempat meningkat, sejumlah pejabat India mengatakan militer tidak berencana melakukan serangan lain melawan Pakistan. "Tujuan utamanya adalah agar Pakistan mengubah perilakunya," kata pejabat keamanan India anonim.
Ia menambahkan India masih perlu melakukan beberapa hal lagi. Pemerintah Narendra Modi ini mempertimbangkan menggunakan ekonomi dan diplomatik. "Strategi ini akan melibatkan semua instrumen kekuatan nasional, militer hanya salah satunya," kata dia dilansir Reuters.
Sejumlah langkah dipertimbangkan diantaranya mengintensifkan tekanan diplomatik dan membangun bendungan atau sungai yang mengalir ke Pakistan. Selain itu, India juga bisa mencoba melobi perusahaan internasional yang akan berbisnis di Pakistan. India juga percaya mengurangi atau menghentikan sejumlah kerjasama perdagangan akan memiliki efek.