REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Paus Fransiskus memimpin Misa di ibukota Azerbaijan dan mengadakan pembicaraan dengan pemimpin negara itu. Pembicaraan meliputi toleransi dan perdamaian.
Selama kunjungan 10 jam ke Baku, Paus juga bertemu dengan perwakilan dari semua agama utama. Ia juga mengunjungi sebuah masjid. Di sana ia mengatakan, bahwa Tuhan tidak boleh digunakan untuk membenarkan fundamentalisme.
"Allah tidak dapat digunakan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok, ia tidak dapat digunakan untuk membenarkan segala bentuk fundamentalisme, imperialisme, atau kolonialisme," ujar Paus didepan semua pemimpin agama seperti dilansir rfrel.org, Senin (2/10).
Sementara itu, Presiden Ilham Aliyev mengatakan, kunjungan Paus ke Azerbaijan sangat penting bagi hubungan antara Azerbaijan dan Vatikan, termasuk dialog antar peradaban. Menurutnya, orang-orang yang hidup di Azerbaijan berasal dari semua agama. Mereka hidup dalam suasana persahabatan, sebagai satu keluarga.