Senin 03 Oct 2016 17:54 WIB

Indonesia Diharapkan Berkontribusi Ciptakan Perdamaian Timteng

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang merancang pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia. Untuk memberikan saran dan pengalamannya, President Board of Trustee IIIT (International Institute of Islamic Thought), Prof. DR. Abdul Hamid Abu Sulayman pun menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden siang ini.

"Kita minta advice bagaimana biar universitas internasional yang baik yang dapat mengajarkan Islam yang tentu tinggi dan juga moderat dan tentu rahmatan lil alamin. Ini tidak mudah, menggabungkan kemampuan tentang pendidikan tinggi tapi juga peradaban dan akhlak serta ilmu pengetahuan," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (3/10).

Menurut JK, dengan pengalaman Abdul Hamid yang merupakan pendiri Universitas Islam di Kuala Lumpur dan juga seorang penulis, pemikirannya dapat membantu Indonesia dalam membangun Universitas Islam Internasional. Sejumlah universitas internasional di berbagai negara dapat dijadikan sebagai kampus percontohan, seperti universitas di Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan juga Jepang.

Baca juga,  Negara Timur Tengah Terjepit, Indonesia Harapan Perdamaian.

Selain memberikan dukungannya terhadap pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia, JK dan Abdul Hamid juga membahas konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah. Kontribusi pemikiran dari berbagai negara Islam di dunia, termasuk Indonesia pun sangat penting untuk menciptakan perdamaian di dunia Islam, khususnya di Timur Tengah.

Terlebih lagi, peradaban Islam di negara-negara Timur Tengah saat ini telah hancur akibat adanya perang. Karena itu, JK mengatakan, dengan didirikannya Universitas Islam Internasional, Indonesia dapat berkontribusi memberikan pemikiran-pemikiran Islam bagi dunia Islam.

"Masing-masing memberikan kontribusinya di samping bagi Indonesia ialah untuk mengembalikan pemikiran-pemikiran Islam yang moderat yang penuh damai dan dibutuhkan pemikiran-pemikiran itu," kata JK.

President Board of Trustee IIIT (International Institute of Islamic Thought), Prof. DR. Abdul Hamid Abu Sulayman, juga menyampaikan harapannya kepada Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, agar dapat berkontribusi menciptakan perdamaian di dunia Islam.

"Ada harapan bagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan kepemimpinan dan perubahan seperti ini InsyaAllah benar-benar dapat membawa dunia Islam kembali kuat, begitu juga dengan kemanusiaan. Saya melihat ada masa depan yang lebih baik, insyaAllah," kata Abdul Hamid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement