Selasa 04 Oct 2016 13:56 WIB

NU Australia Kecam Sikap Senator Terkait Imigran Muslim

Rais Syuriyah PCI NU – ANZ, Prof. Dr. Nadirsyah Hosen (duduk tengah berjaket merah) bersama peserta konferensi cabang NU - ANZ di Adelaide.
Foto: abc
Rais Syuriyah PCI NU – ANZ, Prof. Dr. Nadirsyah Hosen (duduk tengah berjaket merah) bersama peserta konferensi cabang NU - ANZ di Adelaide.

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand (PCI NU ANZ), menggelar Konferensi Cabang pada 1-2 Oktober 2016 lalu. Selain memilih kepengurusan baru, kegiatan tersebut juga menyikapi isu-isu terkini, salah satunya mengecam sikap seorang senator terkait imigran muslim.

“PCI NU-ANZ mengecam dengan keras pernyataan Senator Australia Pauline Hanson yang mengusulkan penghentian masuknya imigran Muslim ke Australia,” kata Rais Syuriyah PCI NU-ANZ Nadirsyah Hosen,  Selasa (4/10) dalam rilis yang diterima ABC Australia Plus Indonesia.

Nadirsyah yang menjadi dosen senior pada Faculty of Law Monash University menyebut Pauline Hanson dan berbagai sikapnya yang intoleran berpotensi menebarkan kebencian terhadap umat Islam di Australia.

Selain menyikapi isu imigran muslim di Australia, Konferensi Cabang PCI NU-ANZ juga membahas isu-isu lain, salah satunya penggunaan burkini oleh Muslimah di Prancis.

“PCI NU-ANZ menyesalkan sebagian masyarakat di Prancis yang tidak bisa menoleransi kehadiran para Muslimah yang menggunakan burkini sebagai bagian dari ekspresi keberagamaan yang dijamin oleh hak asasi manusia,” ujar Nadirsyah.

Secara keseluruhan terdapat sembilan rekomendasi yang dihasilkan dalam Konferensi Cabang PCI NU-ANZ setelah konferensi selesai. Dalam soal internasional, PCI NU-ANZ menyetujui dan mendukung pernyataan ulama sedunia dalam Konferensi Cabang di Chechnya pada 25 Agustus 2016 yang mengeluarkan Wahabi dari bagian Ahlus Sunnah Wal Jamaáh dan juga menyetujui pandangan ulama dunia Islam dalam konferensi yang sama bahwa ISIS tidak merepresentasikan ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin.

Konferensi di Adelaide ini juga mengajak seluruh ormas Islam di Australia untuk terus menjaga ukhuwah Islamiyah dan bekerjasama dalam program pemberdayaan perempuan, keluarga dan generasi muda yang berkualitas sehingga mereka tidak mudah terpengaruh paham ekstrem dalam beragama dan bernegara;

Konferensi Cabang PCI NU-ANZ dihadiri oleh 25 peserta yang berasal dari pewakilan berbagai negara bagian di Australia dan Selandia Baru, di antaranya Western Australia, South Australia, Victoria, Queensland, dan Australia Capital Territory. Selain kembali memilih Nadirsyah Hosen untuk menduduki posisi Rais Syuriyah, Konferensi Cabang ini juga menyepakati Tufel Musyadad menjadi Ketua Tanfidziyah untuk kedua kalinya kepengurusan PCI NU-ANZ hasil Konferensi Cabang ini untuk masa khidmad 2016 – 2018.

“Proses pemilihan menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi atau musyawarah mufakat oleh lima orang yang sudah ditunjuk, sebagaimana tertuang dalam AD/ART PBNU hasil Muktamar di Jombang, Jawa Timur, tahun lalu,” kata Ketua Panitia Konferensi Cabang PCI NU-ANZ, Maulana.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/nu-australia-kecam-sikap-senator-terkait-imigran-muslim/7901992
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement