Rabu 05 Oct 2016 08:42 WIB

Duterte Minta Obama 'Pergi ke Neraka'

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Rodrigo Duterte
Foto: AP/Bullit Marquez
Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama 'pergi ke neraka'. Pernyataan ini memperlihatkan ketegangan antara dua negara yang semakin mendalam.

Dalam sebuah pidato, Duterte mengungkapkan rasa kecewa terhadap AS setelah kritik atas tindakannya dalam melawan narkoba di Filipina. Sejak ia menjabat sebagai presiden, banyak orang yang tewas terkait dengan obat terlarang tersebut di luar hukum.

Menurut mantan wali kota Davao itu, AS merupakan sekutu yang tidak dapat diandalkan. Ia menekankan tindakan keras yang diberlakukan olehnya di Filipina murni sebagai perang melawan narkotika yang efektif.

"Alih-alih membantu kami, AS justru jadi pihak pertama yang mengkritik negara ini. Jadi, Anda (Obama) pergi saja ke neraka," ujar Duterte, dilansir BBC, Rabu (5/10).

Ia juga memberi peringatan Filipina dapat memiliki sekutu yang lebih baik dari AS. Duterte mengatakan kemungkinan negaranya untuk membuka kerja sama lebih besar dengan Rusia dan Cina.

"AS menolak menjual senjata ke Filipina dan hal itu tidak masalah karena saya akan membelinya dari Rusia," kata Duterte.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan AS dan Filipina memiliki aliansi kuat yang saling menguntungkan. Meski pernyataan 'brutal' Duterte tersebut, Negeri Paman Sam akan tetap membuka komunikasi diplomatik dengan negara itu.

"Kami melindungi aliansi yang kuat ini. Namun, kami tidak ragu meningkatkan keprihatinan tentang pembunuhan ekstra-yudisial," kata Earnest.

Ia juga menekankan Filipina belum secara resmi memberikan pernyataan tentang perubahan besar terhadap hubungan bilateral, termasuk setelah Duterte mengatakan pada pekan lalu agar latihan militer rutin dua negara pada tahun ini adalah yang terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement