REPUBLIKA.CO.ID, NEVADA -- Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan, ia tak yakin hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun ia memuji Putin sebagai pemimpin yang lebih baik daripada Presiden Barack Obama.

"Saya tak mencintai Putin. Saya juga tak membenci Putin. Kita lihat saja bagaimana ke depan, apakah kita akan memiliki hubungan yang baik atau hubungan yang mengerikan, atau hubungan biasa-biasa saja," katanya, Rabu, (5/10).

Menurut Trump, Rusia bisa menjadi sekutu yang berharga dalam memerangi ISIS. "Kalau Rusia mau mendukung saya memerangi ISIS, bagi saya itu sangatlah bagus. Saya tak masalah menjadi sekutu Rusia."

Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengecam Trump karena sering memuji Putin. Ia juga mempertanyakan kepentingan Partai Republik di Rusia.

Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dengan Keluarga Muslim AS.

Ahli Strategi Partai Republik John Feehery meminta agar Trump belajar mengontrol emosi dan mengendalikan diri saat debat. "Trump harus belajar saat debat, jangan mudah marah, jangan kehilangan kontrol, dan jawab pertanyaan yang harus dijawab dengan baik."

Hal terbaik yang dilakukan saat diserang oleh lawan, ujar Feehery, adalah jangan bingung. "Justru sebaliknya ketika diserang sebaiknya tersenyum.

Ikuti Whatsapp Channel Republika