REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan kepala badan pengungsi internasional UNCHR dan Perdana Menteri Portugal Antonio Guterres siap mengambil alih Perserikatan Bangsa-bangsa dari Ban Ki-moon mulai awal tahun depan.
Selama mengepalai UNHCR selama sepuluh tahun, Guterres berhasil membawa badan tersebut melalui sejumlah krisis pengungsi terburuk di dunia akibat Suriah, Afghanistan, dan Irak.
Seperti dikutip BBC, Mantan Presiden Portugal Anibal Cavaco Silva mengatakan awal tahun ini Guterres telah meninggalkan warisan di UNCHR yang berarti hari ini suaranya akan dihormati dan seluruh dunia akan mendengarkannya,"
Duta Besar PBB di Rusia dan kepala Dewan Keamanan PBB, Vitaly Churkin, mengatakan seluruh kandidat memiliki banyak kebijaksanaan, pemahaman dan kepedulian terhadap nasib dunia. "Tetapi kita memiliki kandidat terfavorit yang jelas, namanya adalah Antonio Guterres," ujarnya.
Meski menjadi kandidat terfavorit, timbul beberapa kekecewaan di kalangan pegiat yang berharap pengganti Ban adalah perempuan atau sosok dari Eropa Timur, yang belum pernah memegang posisi.
Baca juga, Ini Pengganti Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Menurut perwakilan Amerika Serikat Samantha Power, walau timbul kekecewaan, proses terpilihnya Guterres tidak memicu kontroversial sama sekali.
"Pada akhirnya, calon yang memiliki pengalaman, visi, dan fleksibilitas di berbagai daerahlah yang menarik," katanya, menambahkan. Proses pemilihan sekjen kali ini juga lebih cermat dibandingkan sebelumnya.
Advertisement