REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kelompok monitor berbasis di Amerika Serikat (AS), The 38 North, melaporkan adanya peningkatan aktivitas di situs uji coba nuklir Korea Utara (Korut). Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya persiapan tes terbaru yang dilakukan oleh negara itu.
Tim yang berasal dari Universitas Johns Hopkins AS itu menjelaskan aktivitas terletak dalam tiga lokasi uji coba nuklir, yang dikenal dengan nama Punggye Ri. Sejumlah kendaraan besar dan personil dikerahkan dalam kegiatan tersebut.
"Salah satu alasan yang memungkinkan kegiatan ini meningkat adalah mereka mengumpulkan data peluncuran September lalu. Namun, tujuan lain seperti bersiap kembali melakukan tes serupa sangat besar," ujar kelompok tersebut, Jumat (7/10) seperti ditulis reuters.
Kemungkinan kegiatan lain yang dilakukan di situs uji coba nuklir itu juga dimungkinkan berupa menyegel portal. Namun, 38 North meyakini semuanya berhubungan dengan persiapan uji coba nuklir.
Negara yang dipimpin oleh Presiden Kim Jong Un itu diyakini siap melakukan uji coba nuklir terbaru pada bulan ini. Salah satu tanggal yang diperkirakan menjadi kegiatan itu dilakukan adalah 10 Oktober, di mana hari itu merupakan peringatan berdirinya Partai Pekerja.
Uji coba nuklir terbaru itu juga diyakini seperti yang dilakukan pada 20 September lalu. Negara yang terisolasi tersebut, saat itu melakukan uji coba mesin dengan tujuan meluncurkan roket dari bawah tanah.
Korut melakukan uji coba nuklir pertama pada 2006 lalu. Negara itu telah lama diberikan sanksi keras oleh Dewan Keamanan PBB.
Sepanjang tahun ini, dimulai pada Januari, Korut juga melakukan uji coba nuklir yang disebut menggunakan bom hidrogen. Disusul kemudian dengan meluncurkan satelit, yang dikatakan sebagai tes teknologi rudal jarak jauh. Begitu juga dengan bulan-bulan berikutnya.