REPUBLIKA.CO.ID, ST LOUIS -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik muncul bersama dengan empat orang perempuan yang mengaku sebagai 'korban' dari Bill Clinton. Suami dari kandidat presiden Partai Demokrat Hillary Clinton itu disebut pernah melakukan pelecehan seksual di masa lampau.
Trump tampil dalam konferensi pers menjelang debat capres kedua. Perempuan yang dikatakan adalah korban dari Bill adalah Paula Jones, Kathu Shelton, Juanita Broaddrick, dan kathleen Willey.
"Keempat perempuan yang sangat berani telah diminta untuk berada di sini," ujar Trump, dilansir Standard, Senin (10/10).
Salah satu gugatan hukum yang pernah diajukan terhadap Clinton adalah dari Broaddrick pada 2001 lalu. Ia menuduh mantan presiden AS itu melakukan pemerkosaan. Namun, tak pernah ada tuntutan pidana yang dikenakan terhadapnya.
Langkah Trump kali ini dengan jelas memperlihatkan bagaimana strategi yang ia lakukan untuk menjatuhkan Hillary dalam debat capres kedua. Milairder itu menggunakan 'perselingkuhan' Bill dan diyakini hal itu untuk mengalihkan perhatian dari komentar kontroversialnya, yang melecehkan Kaum Hawa.
Meski demikian, tim kampanye Hilarry mengatakan tidak terkejut dengan tindakan yang dilakukan Trump kali ini. Pihaknya menekankan para pemilih di Negeri paman Sam itu sangat pintar untuk melihat isu yang penting untuk menjadi perdebatan.
"Hillary memahami kesempatan dalam debat capres adalah untuk berbicara dengan para pemilih yang memahami isu-isu apa saja yang penting dan tindakan Trump tak akan mengubah pandangan mereka," ujar pernyataan tim kampanye Hillary.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
