REPUBLIKA.CO.ID, ST LOUIS -- Juru bicara kebijakan luar negeri calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton memberi komentar kasar tehadap Donald Trump. Hal itu terkait dengan pernyataan kandidat dari Partai Republik dalam debat capres kedua mengenai invasi Irak.
Trump menegaskan ia menentang segala bentuk perang. Ia juga mengkritik saingannya yang melakukan politik kotor untuk memicu invasi di Irak, hingga membuat banyak korban sipil berjatuhan.
Bahkan, ia menilai seorang kapten Angkatan Darat AS, Humayun Khan yang tewas saat bertugas di Irak pada 2004 adalah korban dari Clinton. Miliarder itu juga mengatakan Khan akan tetap hidup, jika saat itu dirinya telah menjadi seorang presiden.
"Khan adalah pahlawan Amerika yang tentunya akan tetap hidup jika saat itu saya adalah seorang Presiden AS," ujar Trump, dilansir The Independent, Senin (10/10).
Baca: Trump dan Clinton Saling Puji di Akhir Debat
Pernyataan Trump nampaknya membuat juru bicara kebijakan luar negeri Clinton, Jessel Lehrich geram. Ia menulis kata-kata umpatan dalam jejaring sosial Twitter dan menujukan itu secara langsung ke akun milik suami Melania Trump tersebut.
"Hey @realDonaldTrump terkait klaim Anda Kapten Khan akan tetap hidup jika Anda adalah presiden. Go f*** yourself #debate," tulis Lehrich melalui akun Twitter.
Namun, terkait ucapan kasar yang diunggah melalui jejaring sosial itu, Lehrich kemudian meminta maaf. Ia meminta maaf kepada seluruh warga AS dan orang-orang yang melihat kata-kata umpatan terhadap Trump.
"Saya meminta maaf kepada semua orang karena menuliskan kata-kata yang tidak pantas di sini," kata Lehrich.