Senin 10 Oct 2016 14:08 WIB

Tingkah Aneh Trump, Berdiri di Belakang Hillary Saat Debat

Calon presiden AS Donald Trump berdiri di belakang rivalnya Hillary Clinton saat debat kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
Foto: Rick T. Wilking/Pool via AP
Calon presiden AS Donald Trump berdiri di belakang rivalnya Hillary Clinton saat debat kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden AS Donald Trump menciptakan situasi aneh dalam debat kedua calon presiden Amerika Serikat yang berlangsung Ahad malam waktu setempat (9/10) atau Senin pagi WIB dengan berdiri tepat di belakang lawannya, Hillary Clinton ketika calon dari Partai Demokrat itu menjawab pertanyaan penonton.

Pada debat kedua ini panggung debat dirancang secara khusus agar kedua kandidat bisa bebas bergerak sesukanya. Pada saat Hillary menjawab pertanyaan dari seorang penonton debat mengenai undang-undang layanan kesehatan, Donald Trump malah berdiri tepat di belakang Hillary dalam posisi yang membuat canggung suasana debat.

Menurut CNN International dalam laman CNN.com, sikap Trump ini telah memicu kritik luas dari publik.

Baca: Geram, Juru Bicara Clinton Memaki Trump di Twitter

Kellyanne Conway, manajer kampanye Trump mencicit, "Ketahuilah bagaimana Donald Trump telah memenangkan debat ini: (1) saksikan debat ini (2) Bualan Hillary (dan media) pasti akan membahas soal Trump berdiri di belakang bualan dia (Hillary)."

Segera setelah cuitan itu, muncul tanggapan dari netizen, antara lain dari Erin Chack dalam akun @ErinChack yang mencuit, "pilihan kostum Halloween yang mengerikan: Dandan ala Trump, pergi ke pesta, dan berdiri tiga-lima kaki di belakang wanita sukses."

Sedangkan akun @ditzkoff milik seseorang bernama Dave Itzkoff menanggapinya dengan mencicit, "Ini agak seperti poster film horor 1970-an."

Jody Casella dalam akun @jodycasella malah mengatakan bahasa tubuh Trump ini makin menegaskan dia memang peleceh perempuan, dengan berkata, "Foto ini adalah mimpi buruk semua perempuan", dikutip Antara News.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement