REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman pada Senin (10/10) mengatakan menangkap seorang pria, yang diduga merencanakan serangan bom dan lepas dari mereka saat penggerebekan dua hari lalu.
"Kami menahan tersangka teror kemarin malam di Leipzig," kata kepolisian wilayah Saxony dalam Twitter resmi.
Kepolisian selama ini mencari tersangka, pengungsi asal Suriah Jaber Albakr (22 tahun), sejak ia melarikan diri saat penggerebekan terhadap rumah susun di kota Chemnitz pada Sabtu. Polisi menemukan beberapa ratus gram bahan peledak di rumah susun itu.
Albakr berada di Jerman sejak tahun sebelumnya dan tercatat secara resmi sebagai pengungsi, kata kepolisian pada akhir pekan lalu. "Gambaran keseluruhan penyelidikan, terutama terkait jumlah bahan peledak yang ditemukan, memberikan indikasi bahwa tersangka merencanakan sebuah serangan seperti yang dilakukan para ekstremis," kata juru bicara Kantor Jaksa Federal kepada lembaga penyiaran SWR pada Ahad (9/10).
Dugaan pengungsi merencanakan serangan bom akan memberikan berita kurang baik kepada Kanselir Angela Merkel, yang partai konservatifnya kehilangan dukungan terhadap partai Alternatif bagi jerman (AfD) sayap kanan terkait kebijakan migrasi buka pintu miliknya.
Merkel, yang mengatakan pada bulan lalu bahwa diaberharap dia mampu mengembalikan waktu banyak, banyak tahun lamanya untuk lebih bersiap diri untuk menghadapi arus masuk migran tahun lalu yang berjumlah hampir satu juta orang, dia belum mengatakan apakah dia akan kembali mencalonkan diri untuk masa kerjanya yang keempat sebagai kanselir dalam pemilu tahun depan atau tidak.
Pada Juli, ISIS mengklaim berada di balik serangan atas kereta di dekat Wuerzburg dan di festival musik di Ansbach, yang melukai 20 orang.