Senin 10 Oct 2016 21:08 WIB

Houthi Bantah Luncurkan Rudal ke Kapal Perang AS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Budi Raharjo
Kapal penghancur rudal milik Angkatan Laut Amerika Serikat USS Mason.
Foto: presstv.ir
Kapal penghancur rudal milik Angkatan Laut Amerika Serikat USS Mason.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kapal penghancur rudal milik Amerika Serikat, USS Mason, mendapatkan serangan dua rudal saat berlayar di Laut Merah, Ahad (9/10). Namun, rudal itu jatuh di laut sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau pun korban di USS Mason.

Otoritas AS menuduh rudal yang ditembakkan dalam rentang waktu sejam itu datang dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Namun, dilansir RT, Senin (10/10), Houthi mengklaim tidak terlibat dengan serangan tersebut. "Houthi tidak menargetkan kapal di perairan Yaman," kata pejabat anonim Houhti dikutip Reuters.

USS Mason tidak membalas serangan rudal itu. Pada Ahad, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menyatakan kekhawatiran mendalam Washington atas serangan tersebut. Ia juga menyambut komitmen Wakil Pengeran Arab Saudi, Mohammad Bin Salman, untuk meluncurkan investigasi.

Sepekan sebelumnya, kapal Uni Emirat Arab juga diserang di tempat yang sama, Selat Bab al-Mandab. Uni Emirat Arab menyebutnya aksi terorisme. Pada 2013, lebih dari 3,4 juta barel minyal melalui selat 20 sepanjang kilometer itu setiap harinya.

Belum jelas apa yang akan dilakukan Saudi atau AS atas serangan kali ini. Namun Davis menegaskan komitmen AS untuk membela kebebasan navigasi di perairan. Termasuk melindungi pasukan AS di wilayah itu. "Kami akan melakukan langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan kapal dan pasukan kami," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement