REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Paul Ryan mengatakan kepada legislator Partai Republik dirinya tidak akan lagi memberi dukungan untuk Donald Trump. Ia menekankan saat ini akan fokus mempertahankan mayoritas partainya dalam kongres negara,
Salah satu petinggi Partai Republik itu juga memberi komentar mengenai Trump. Ia, mengkiritk calon presiden dari partainya itu atas pernyataan tidak senonoh miliarder itu pada 2005 lalu yang terekam dalam sebuah video.
Sebuah sumber mengatakan Ryan juga meminta anggota Kongres AS lainnya untuk melakukan tindakan serupa. Hal itu ditujukan untuk kebaikan bersama.
"Ryan mengatakan tidak akan membela Trump hingga 30 hari ke depan. Ia juga memberi tahu anggota lainnya untuk melakukan apa yang terbaik. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Amerika yang moderen," ujar sebuah sumber di Kongres.
Ryan dikatakan telah menyiapkan strategi untuk saingan Trump dalam pemilihan dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Ia memastikan agar Kongres Demokrat berperan terhadapnya.
"Dia akan memastikan Clinton tidak mendapat cek kosong dari Kongres Demokrat yang dikendalikan," jelas sumber itu, dilansir Aljazirah, Selasa (11/10).
Pria yang pernah menjadi calon Partai Republik untuk Wakil Presiden AS 2012 lalu itu jugadisebut memberi lampu hijau bagi legislator Partai Republik yang ingin memutus hubungan dengan Trump. Banyak anggota partai yang dikatakan khawatir kampanye Trump dapat merusak peluang mereka untuk memegang mayoritas dalam Kongres AS, hingga karir politik jangka panjang mereka.
Setengah dari 332 senator Partai Republik telah mengecam komentar Trump yang dinilai sangat melecehkan perempuan. Mereka juga meminta agar Trump mengundurkan diri dari pemilihan presiden.