Selasa 11 Oct 2016 17:50 WIB

Kota dan Desa Haiti Hampir Musnah dari Peta

Kehancuran di lingkungan nelayan Port Salut, Haiti, Ahad, 9 Oktober 2016, hampir sepekan setelah Badai Matthew menerjang.
Foto: AP Photo/Rebecca Blackwell
Kehancuran di lingkungan nelayan Port Salut, Haiti, Ahad, 9 Oktober 2016, hampir sepekan setelah Badai Matthew menerjang.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan perlu tanggapan besar untuk membantu Haiti pascaserangan badai Matthew, Senin (10/10).

"Sejumlah kota dan desa hampir musnah dari peta. Ketegangan meningkat saat orang menunggu bantuan. Tanggapan besar diperlukan. Sejumlah regu PBB bekerja dengan pejabat setempat untuk menghitung semua keperluan," kata Ban kepada wartawan.
 
PBB menawarkan dana 119 juta dolar Amerika Serikat pada Senin untuk memberikan bantuan kepada sekitar 750 ribu orang di Haiti barat daya, yang terkena dampak langsung topan Matthew itu. Dana itu akan digunakan untuk menyediakan makanan, air minum dan tempat perlindungan kepada yang paling membutuhkan dari sekitar 1,4 juta yang memerlukan bantuan.
 
"Ketegangan telah meningkat saat masyarakat menunggu datangnya bantuan. Sebuah tanggapan besar diperlukan. Sejumlah regu PBB bekerjasama dengan para pejabat setempat untuk menghitung segala keperluan," kata Ban.
 
Angin topan itu merupakan badai Karibia terburuk dalam hampir satu dasawarsa, yang mengenai Haiti pada Selasa lalu dengan membawa angin berkecepatan 233 kilometer per jam dan hujan lebat. Sebuah data dari pejabat setempat yang didapatkan oleh Reuters menunjukkan sekitar 1.000 orang tewas.
 
Penyakit kolera juga menewaskan sejumlah orang menyusul terjadinya badai itu. Kolera menyebabkan diare akut dan dapat mematikan dalam tempo beberapa jam jika tidak segera ditangani. Penyakit itu menular melalui air kotor dan memiliki waktu perkembangbiakan yang singkat, yang berujung kepada meluasnya wabah.
 
Kolera muncul di Haiti secara tiba-tiba dikarenakan oleh para penjaga perdamaian PBB, yang membuang sisa-sisa ke sungai setelah adanya bencana gempa bumi 2010 lalu. Wabah itu telah mengenai ratusan ribu orang sejak saat itu dan telah menewaskan lebih dari 9.000 orang.
 
PBB belum mengaku bertanggung jawab atas wabah itu secara resmi, namun Ban telah mengatakan dirinya sangat menyayangkan hal itu dan badan dunia memiliki sebuah tanggung jawab moral memberikan bantuan. Dia dijadwalkan akan mengeluarkan sebuah tanggapan baru terhadap kolera di Haiti pada bulan ini.
 
"Saya sedang mengembangkan sebuah pendekatan baru terhadap keadaan kolera dan ini akan mencakup dukungan bagi mereka yang terkena penyakit itu dan untuk sejumlah usaha demi membangun sistem air bersih, sanitasi dan kesehatan demi membantu menyingkirkan kolera di Haiti," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement