Rabu 12 Oct 2016 12:08 WIB

ISIS Mulai Gunakan Drone untuk Menyerang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Drone. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Drone. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- ISIS kini mulai menggunakan alat baru untuk melakukan serangan. Beberapa waktu lalu, sebuah drone atau pesawat tak berawak yang bermuatan bahan peledak dioperasikan oleh sekutu ISIS.

Drone tersebut menargetkan pasukan Peshmerga di Irak. Dua orang dilaporkan tewas dan dua tentara Prancis mengalami luka cukup parah. Insiden tersebut terjadi pada 2 Oktober lalu.

Dilansir The Guardian, Selasa (11/10), hingga saat ini tidak jelas apakah perangkat diledakkan dengan alat pengendali atau timer. Dua tentara Prancis dan satuan pasukan khusus telah dibawa kembali pulang ke Paris untuk perawatan medis.

Prancis memiliki sekitar 500 personil militer di Iran. Mereka masuk dalam koalisi pimpinan AS untuk memerangi militan ISIS. Sejumlah pasukan khusus bertugas melatih pasukan Peshmerga di bagian utara.

Kementerian pertahanan Prancis menolak berkomentar soal serangan drone tersebut. Juru bicara militer Irak di Baghdad pun tidak bisa mengonfirmasi laporan. Sumber Peshmerga juga tidak memberi komentar.

Namun sempat muncul kekhawatiran ISIS telah mulai menggunakan alat lain sebagai sarana teror. Drone bermuatan perangkat ledak bisa jadi cukup membahayakan ketika ISIS melancarkan serangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement