Rabu 12 Oct 2016 14:40 WIB

Korban Tewas Badai Matthew Bertambah di North Carolina

Kerusakan akibat badai Matthew di Goldsboro, North Carolina, Ahad, 9 Oktober 2016.
Foto: Travis Long\The News & Observer via AP
Kerusakan akibat badai Matthew di Goldsboro, North Carolina, Ahad, 9 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMBERTON -- Banjir pascabadai Matthew telah menyingkirkan ribuan orang di Carolina Utara, dan pihak berwenang membantu mengevakuasi lebih banyak orang pada Selasa (11/10) saat sungai yang meluap mengancam wilayah luas di negara bagian itu.

Gubernur Pat McCrory mengeluarkan peringatan adanya keadaan yang sangat berbahaya dalam ke depannya di bagian tengah dan timur Carolina Utara, dimana ketinggian air di beberapa sungai telah mencapai atau hampir mencapai batas ketinggian.

Badai Matthew, yang merupakan badai Atlantik terkuat sejak 2007, menewaskan setidaknya 1.000 orang di Haiti pada pekan lalu, sebelum akhirnya memasuki pantai tenggara Amerika Serikat dan menyebabkan setidaknya 30 orang tewas di Florida, Georgia, dan kedua Carolina.

Kantor McCrory mengatakan terdapat empat korban tewas lagi yang terkonfirmasi di Carolina Utara, meningkatkan jumlah korban tewas di negara bagian itu menjadi 18 orang. Satu orang dilaporkan hilang.

Seorang korban tewas lainnya terjadi pada Senin malam di Lumberton, Carolina Utara, dimana para pejabat mengatakan seorang aparat patroli jalan tol menembak seorang pria yang bertindak kekerasan dan mengeluarkan sebuah pistol saat dilakukannya usaha pencarian dan penyelamatan (SAR) dalam air bah itu.

Hampir 4.000 orang telah mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian Carolina Utara, termasuk sekitar 1.200 orang di wilayah Lumberton, dimana ketinggian air Sungai Lumber telah mencapai 1,2 meter di atas ketinggian tertinggi sebelumnya pada 2004 setelah Topan Frances.

Air bah merendam kota berpenduduk 21 ribu orang itu, membanjiri pertokoan, rumah-rumah terendam air hingga garis atap dan para pengemudi terjebak setelah sepanjang jalan tol antarnegara bagian 95 tidak dapat dilewati.

"Kami kehilangan segalanya," ujar Sarah McCallum (62 tahun) yang saat ini berada di sebuah pengungsian yang ditempatkan di sebuah pusat pertanian setelah banjir membuatnya meninggalkan rumah yang telah dia tempati selama 20 tahun. Para pejabat negara bagian sangat khawatir terhadap korban seperti McCallum, yang tidak memiliki asuransi banjir dikarenakan mereka tidak tinggal di wilayah yang biasanya terendam.

Presiden AS Barack Obama pada Senin menandatangani sebuah deklarasi bencana untuk Carolina Utara, yang akan memberikan dana federal bagi mereka yang wilayahnya terkena dampak paling besar. Obama menyetujui deklarasi serupa pada Selasa untuk Carolina Selatan, dimana Badai Matthew melewatinya pada Sabtu. Pejabat negara bagian saat ini mendesak para penduduk agar bersiap menghadapi banjir dari sungai Waccamaw dan Little Pee Dee.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement