REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengacara Hak Warga Sipil, Gloria Allred, mengungkapkan saat ini semakin banyak wanita melapor telah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh kandidat Presiden AS, Donald Trump.
Para korban mulai menghubunginya setelah sebuah video pelecehan Trump terhadap wanita marak di jejaring sosial. "Sentuhan terhadap bagian intim dari tubuh wanita yang tidak diinginkan, merupakan bentuk dari pelecehan seksual," ujar Allred kepada Gothamist seperti dikutip Independent.
Ia mengaku telah merasa muak dengan perlakuan tidak hormat Trump terhadap wanita. Menurutnya, permintaan maaf saja tidak cukup dilakukan oleh kandidat dari Partai Republik itu.
Allred menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai seberapa banyak wanita-wanita yang menghubunginya dan mengaku telah menjadi korban Trump. Pekan lalu, Allred juga memberikan pernyataan yang meminta Trump untuk melepaskan karyawan dan mantan pegawainya dari tekanan.
"Kami membutuhkan Presiden yang menghormati hak-hak perempuan di tempat kerja, bukannya seseorang yang menciptakan lingkungan tidak bersahabat dan tidak nyaman bagi wanita yang bekerja," kata dia.
Baca juga, Rekaman Pembicaraan Mesum Mencuat, Trump Tamat.
Trump dituduh melakukan pelecehan seksual dan diskriminasi gender setidaknya 20 kali di perusahaan yang dipimpinnya. Dari 130 kasus ketenagakerjaan yang ditemukan, 20 kasus merupakan keluhan dari wanita yang mendapatkan pelecehan seksual sejak awal 1980-an.