Rabu 12 Oct 2016 17:56 WIB

Aleppo Terus Digempur, Korban Tewas Bertambah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Kehancuran di Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Aleppo Media Center AMC
Kehancuran di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Inggris mengatakan, pengeboman besar-besaran di Kota Aleppo, pada Selasa (11/10), menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk di antaranya lima anak-anak. Namun Badan Pertahanan Sipil Suriah dan aktivis di Aleppo Media Center menyatakan korban tewas mencapai 41 orang.

Pengeboman berlanjut hingga Rabu (12/10) dan menjadi bagian dari serangan udara intensif yang banyak dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia. Sementara itu, petugas Badan Pertahanan Sipil Suriah terus melakukan pencarian korban di bawah puing-puing bangunan yang hancur.

Observatorium mengungkapkan, setidaknya 358 warga sipil tewas di Aleppo timur sejak gencatan senjata antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia berakhir pada 19 September lalu. Menurut catatan PBB, 100 anak ikut tewas dalam sejumlah serangan udara dan darat yang dilakukan Suriah dan Rusia.

Pada Selasa lalu, petugas Badan Pertahanan Sipil Suriah menyelamatkan seorang anak laki-laki dalam keadaan hidup dari bawah puing-puing bangunan, di daerah al-Fardous, Aleppo timur. Anak laki-laki itu tertutup debu dan terlihat memeluk erat petugas penyelamat.

Baca juga, Aleppo Memerah Darah, Selamatkan Rakyat Suriah.

Anggota tim first-reponder, Ibrahim al-Haj, mengatakan ibu sang anak dilaporkan juga selamat meski dalam kondisi kritis. Sedangkan ayah dan kakak laki-lakinya tewas dalam serangan. Sebanyak 14 orang tewas dalam pemboman di al-Fardous. Sedangkan sebuah bom yang meledak di daerah Bustan al-Qasr menewaskan 25 orang.

Dewan Keamanan PBB menemui jalan buntu dalam mengatasi krisis Aleppo. AS dan Rusia juga telah gagal mencapai kesepakatan untuk memperbaharui gencatan senjata.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement