REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) membeberkan adanya bukti-bukti yang menunjukkan pemberontak Houti bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal perang AS. Serangan tersebut terjadi pada Ahad (9/10) lalu.
Pihak berwenang AS mengatakan, saat ini penyelidikan sedang berlangsung. Kemungkinan besar, Houti menggunakan perahu kecil untuk membantu mengarahkan rudal mereka ke kapal perang AS.
AS juga menyelidiki kemungkinan adanya stasiun radar di bawah kontrol Houti di Yaman. Stasiun radar bisa membantu Houti menentukan koordinat serangan.
Dua rudal yang ditembakkan dari wilayah kekuasan Houti tidak ada yang mengenai dua kapal perang AS, yaitu USS Mason dan USS Ponce. Meski demikian, reuters menulis, insiden tersebut memicu AS untuk melancarkan serangan militer terhadap Houti.
Houti secara terbuka telah membantah terlibat dalam serangan tersebut. Seorang diplomat senior mengatakan, bantahan juga telah disampaikan secara pribadi.
Namun bukti-bukti yang dikemukakan penyidik AS mengarah kepada adanya keterlibatan Houti. Militer AS bahkan mengisyaratkan kemungkinan persiapan untuk melakukan serangan balasan.
"Siapapun yang melakukan aksi menyerang angkatan laut AS yang sedang beroperasi di perairan internasional, akan menanggung resikonya," ujar Juru Bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis.