Kamis 13 Oct 2016 01:04 WIB

Pengembang Cina Danai Pembangunan Ibu Kota Baru Mesir

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Piramida Mesir
Foto: flickr
Piramida Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pembangunan ibu kota baru Mesir sebagian besar akan didanai oleh Cina, setelah dua perusahaan pengembang Cina sepakat untuk berinvestasi. China Fortune Land Development Company (CFLD) mengatakan telah menyediakan 20 miliar dolar AS atau Rp 260 triliun untuk membangun kota yang belum dinamai tersebut.

CNN melaporkan, kepala perusahaan pengembang telah bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk membuat kesepakatan. Diperkirakan proyek pembangunan akan menghabiskan 45 miliar dolar AS atau Rp 585 triliun untuk tahap pertama.

Proyek ini diperkirakan akan selesai dalam waktu tujuh tahun. Tujuan Mesir membangun ibu kota baru adalah untuk mengurangi kemacetan dan kepadatan penduduk di Kairo, yang telah menjadi ibu kota Mesir selama lebih dari 1.000 tahun.

Menteri Perumahan Mesir telah mengumumkan proyek ini sejak Maret 2015 lalu. Ia mengatakan, tahap pertama pembangunan akan dilakukan dengan memperluas pinggiran ibu kota Kairo ke arah timur, sepanjang 105 kilometer.

Ibu kota baru akan menjadi pusat administratif Mesir, yang terdiri dari kantor-kantor pemerintah, kantor diplomatik, perumahan, universitas dan taman, serta jalan raya sepanjang 10 ribu kilometer. Konsep kota ini akan lebih mirip dengan Dubai dibandingkan dengan Kairo.

Selain Mesir, sejumlah negara lain juga pernah membuat ibu kota baru. Di antaranya Brasilia di Brasil yang dibuat pada 1960, Canberra di Australia yang dibuat pada 1913, dan Astana di Kazakhstan yang dibuat pada 1997.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement